Setiap orang mempunyai keterampilan menulis. Yang membedakan adalah cara untuk mengasah keterampilan tersebut. Saat ini saya mencoba mengasah keterampilan menulis dengan rutin membuat resume dari setiap Pelatihan Belajar Menulis bersama Omjay. Mungkin jika dilihat dari grafik anak tangga terkait dengan tulis menulis, saya baru berada di posisi i will do it. Karena saya pemula tanpa berbekal kebiasaan menulis seperti peserta yang lainnya. Ya, saya akan menata hati untuk menulis.
Malam ini adalah pertemuan ke-18 di kelas belajar menulis bersama Omjay pada gelombang 17. Mr. Bams kembali bertugas sebagai moderator mendampingi narasumber yang luar biasa dari penerbit Andi yaitu Bapak Joko Irawan Mumpuni dengan mengangkat tema “Menulis Buku yang Diterima Penerbit”.
Kuliah pada malam hari ini berbeda dari biasanya. Karena narasumber malam hari ini lebih mengoptimalkan penyampaian materi via voice note. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalkan copy paste materi dalam pembuatan resume.
Dalam penjelasannya, Pak Joko menguraikan jika industri penerbitan berkaitan erat dengan stakeholder yang ada. Diantaranya penulis, pabrik kertas, editor, toko buku, dan sebagainya.
Ekosistem penerbitan juga sudah disederhanakan meliputi 4 komponen :
- Penerbit
- Penyalur
- Pembaca (target pasar)
- Penulis
Ditingkat asia tenggara literasi di Indonesia menduduki peringkat nomor 3 dari bawah, sehingga bisa dikatakan bahwa literasi di Indonesia masih sangat rendah. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor penghambat pertumbuhan industri penerbitan/literasi diantaranya :
- Minat baca (budaya baca, kurangnya bahan bacaan, kualitas bacaan)
- Minat tulis (budaya tulis, tidak tahu prosedur menulis dan penerbitan, anggapan yang salah tentang dunia penulisan dan penerbitan)
- Apresiasi hak cipta (pembajakan, duplikasi non legal, perangkat hukum).
Dalam menerbitkan naskah menjadi buku, kita harus selektif dalam memilih penerbit. Penerbit yang baik memiliki beberapa kriteria sebagai berikut :
- Memiliki visi dan misi yang jelas
- Memiliki bussines core lini produk tertentu
- Pengalaman penerbit
- Jaringan pemasaran
- Memiliki percetakan sendiri
- Keberanian mencetak jumlah eksemplar
- Kejujuran dalam pembayaran royalti.
Lalu apa yang diperoleh oleh penulis yang sudah berhasil menerbitkan bukunya secara profesional pada penerbit yang profesional?
- Kepuasan batin
- Reputasi akan naik
- Karir akan berkembang dengan baik
- Peningkatan finansial/royalti.
Pak Joko juga menjelaskan kategori penulis dibedakan menjadi 4 :
- Penulis berfikir idealis
- Penulis berfikir industrialis
- Penulis berfikir idealis-industrialis
- Penulis berfikir tidak idealis-tidak industrialis.
Ada beberapa cara mengirimkan naskah ke penerbit :
- Cetak naskah lengkap
- Sertakan biodata diri
- Sertakan deskripsi segmen pasar yang ingin diraih
- Masukkan amplop dan kirimkan ke penerbit
- Tunggu pemberitahuan apakah naskah diterima/ditolak.
Kesuksesan penulis dalam menulis sebuah buku terletak pada level materi dan target pasar. Sebagai pemula, agar naskah kita diterima oleh penerbit carilah tema yang menarik/populer yang hangat dibicarakan meskipun penulis tidak populer. Penerbit memanfaatkan google trends untuk mengecek apakah tema yang kita ajukan populer atau tidak. Karena naskah yang diminati oleh penerbit adalah naskah yang selalu diminati oleh pembaca dan selalu menjadi topik pembahasan.
Demikian pemaparan materi dari Bapak Joko Irawan Mumpuni, semoga dapat menggugah semangat kita untuk segera menulis dan menerbitkan buku. Tidak hanya berangan-angan tanpa langkah berkelanjutan. Tetapi segera merealisasikan dengan wujud nyata sebuah karya.
Salam Literasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar