Kamis, 04 Februari 2021

13 Prinsip Menemukan Ide Dalam Menulis


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat malam Bapak/ibu guru hebat seluruh nusantara, alhamdulillah kita berjumpa kembali dalam Pelatihan Belajar menulis bersama Omjay dan PGRI dalam keadaan sehat.

Ketika akan menulis hal yang paling dibutuhkan adalah ide. Ketika saya membaca tulisan bapak/ibu guru hebat peserta Pelatihan Belajar Menulis bersama Omjay atau tulisan dari para narasumber hebat, saya selalu berfikir, tulisannya kok bagus sekali ya. Bagaimana cara membuatnya? Ide yang dituangkan sangat menarik minat pembaca. Rangkaian kata yang digunakan juga sangat indah dan mudah dipahami. 

Tak dapat dipungkiri, kadang saat akan menulis, saya muncul banyak ide, hingga saya bingung mau menuliskan yang mana dulu. Tetapi setelah saya tuliskan, tiba-tiba berhenti, mentok kehabisan ide. Bingung apalagi yang harus saya tuliskan.

Malam ini kita akan mendapatkan pencerahan dari narasumber nasional  yang sekarang  bertugas di Sorowako. Berkat kecanggihan teknologi melalui WAG jarak antara Sorowako dengan Rembang-Jawa Tengah begitu dekat.

Mr. Bams sebagai moderator keceh menyampaikan profil singkat Bapak Agus Sampurno. Saat ini beliau menjabat sebagai Education specialist sekaligus Ketua Yayasan Pendidikan Sorowako Sulawesi Selatan. Berbagai penghargaan telah beliau raih. Sejak tahun 2014 menjadi Pengkaji Naskah Pustekkom Jakarta dan juri pada lomba inovasi pembelajaran TK-SMA yang diselenggarakan  KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).

Nah, malam hari ini Bapak Agus Sampurno akan berbagi ilmu tentang 13 prinsip menemukan ide dalam menulis :

Pertama : Jangan pedulikan orang lain.

90% ide tulisan muncul ketika kita tidak peduli dengan apa yang orang lain katakan mengenai tulisan kita dan 10% keberhasilan menulis baru mengenai seberapa kita konsisten dalam menulis.

Ke-2 : Menulislah dengan hati dan mengeditlah dengan pikiran.

Ke-3 : Hambatan penulis terjadi ketika ia terlalu menghakimi diri sendiri saat mulai menulis.

Ke-4 : Mengedit tulisan.

Adalah sebuah upaya pembersihan dan akan terasa membosankan serta bisa juga membuat frustrasi, tetapi juga bersifat terapeutik atau hal yang baik bagi kegiatan menulis kita. Mengedit seperti yang sering kita lakukan dalam kehidupan kita. Buang jauh yang tak perlu. Utamakan yang inti.

Ke-5 : Tiga prinsip dalam menulis.
  1. Sederhanakan pesan
  2. Buatlah tulisan kita menyenangkan, menakutkan, menegangkan, atau mendidik
  3. Buatlah tulisan kita menjadi menarik sehingga seseorang pasti sudah gila untuk  tidak membacanya.
Ke-6 : Menulis dengan baik berarti berpikir dengan baik.

Jika kita tidak dapat menulis dengan baik, itu berarti kita tidak dapat berpikir dengan baik. Tetapi menulis hanyalah langkah pertama. Menulis ulang juga penting. Menulis ulang adalah memikirkan ulang ide tulisan (David Perell).

Ke-7 : Tulisan awal kita akan seperti air kotor, tetapi semakin banyak kita menulis, semakin bersih β€œair kreatif” kita.

Ke-8 : Pisahkan kegiatan antara mencari ide dan menulis.

Carilah ide dan buatlah daftar. Baru kemudian ambil satu persatu untuk kita tuliskan.

Ke-9 : Kegiatan mengedit tulisan sama pentingnya dengan menulis itu sendiri.

Jika kita membaca tulisan di blog yang "mentah" itu berarti nafsu si penulis hanya menerbitkan (posting) dan bukan mempersembahkan buah pikirannya yang terbaik.

Mentah berarti si penulis langsung menekan tanda "terbitkan" saat menulis blog di internet tanpa membaca kembali. Tulisan banyak yang typo. Kalimat berputar putar. Baca yang keras tulisan yang kita hasilkan. Sensitifkan telinga kita dan tempatkan diri kita sebagai orang yang akan membaca. Jika semua sudah dilakukan maka apa pun ide dan gaya bahasa yang ditulis akan berasa "matang".

Ke-10 : Membuat sebuah judul tulisan adalah sebuah seni tersendiri.

Gunakan kata berikut dalam elemen judul sebuah tulisan
a)    You (Anda)
b)    Free (Bebas atau gratis)
c)     New (Baru atau terkini)
d)    Now (Sekarang)
e)    Secret (Rahasia)

Beberapa contoh judul :
  • Tips Bagi Anda, Guru Kreatif Dalam Menaklukan Kelas yang Pasif Selama PJJ
  • Gratis Untuk Anda, Resep Membuat Video Pembelajaran yang Memukau Siswa
  • Aplikasi Terkini Pembelajaran Jarak Jauh
  • Temukan Sekarang, 10 Penyebab Murid Malas Saat Pembelajaran Jarak Jauh
  • Tujuh Rahasia Guru yang Dirindukan Siswanya Saat PJJ

Ke-11 : Konsistenlah dalam menulis.

Ada dua perspektif/pandangan dalam hal berkarya :
  1. Dari sisi si pencipta yang diingat adalah hal yang jelek dan membuat ia kecewa.
  2. Dari sisi penikmat atau pembaca hal yang mereka akan ingat adalah hasil karya yang bagus.
Jadi sebagai pencipta atau pembuat tulisan, bersikaplah seperti seorang penikmat alias bersikaplah masa bodoh pada karya yang tidak dilirik orang.

Ke-12 : Jangan pernah berpikir untuk punya ide sendiri.

Lakukan ATM terus menerus, amati, tiru, dan modifikasi. Penyakit seorang penulis adalah memaksa dirinya keluarkan hal yang asli produk dari dirinya. Akibatnya ia tidak pernah menulis.

Ada istilah "nothing new under the sun's" artinya di dunia ini sebenarnya tidak ada yang sama sekali baru. Artinya kita harus temukan siapa penulis yang kita sukai. Pelajari ia dan lakukan modifikasi. Semakin sering kita lakukan riset dan lihat keunikannya maka kita akan melahirkan keunikan sendiri.

ATM adalah cara untuk seorang penulis menyusun tenaga agar bisa konsisten kemudian punya gayanya sendiri.

Ke-13 : Menjadi sosok yang berbeda di internet.

Cari keunikan kita, pelajari sebuah hal yang akan jadi brand kita, jika sudah punya brand lanjutkan dengan mengajarkan orang lain.

Beberapa konteks untuk penulisan di media online :
  • Judul menarik
  • Tulisan tidak terlalu panjang
  • Mengungkapkan sisi pribadi boleh saja. Namun sebagai saran hindari saja kecuali kita sudah sekelas dengan Bapak Wijaya Kusumah (Omjay)
  • Kekinian
  • Tulisan mengalir.

Paparan narasumber malam hari ini ditutup dengan pesan yang sangat mengena. "Menulis berarti mengasah pikiran. Kata mengasah disini berarti menyingkirkan hal-hal yang membuat tulisan kurang tajam. Caranya dengan menempatkan proses mencari ide sama pentingnya dengan proses menulis itu sendiri. Hal lain adalah kegiatan mengedit tulisan berarti kita sedang memastikan bahwa pikiran kita sudah tajam untuk disampaikan pada pembaca".

Demikian uraian materi  narasumber pada pertemuan ke-14, ternyata tidak mudah untuk menjadi seorang penulis. Butuh kemampuan untuk menguasai dan mempraktekkan prinsip-prinsip dalam menemukan ide yang cemerlang sehingga mampu menghasilkan karya yang bermanfaat untuk diri sendiri maupun orang lain. 


Salam Literasi.   

16 komentar:

  1. Mantap. Lengjap isi resumenya BuπŸ‘πŸ‘πŸ‘

    BalasHapus
  2. Lengkap bu...dan mudah dipahamiπŸ˜πŸ‘

    BalasHapus
  3. Sistematis...enak di baca. Sukses bunda

    BalasHapus
  4. Paragraf 4 dan 5 Sukses dijadikan pembuka menurut saya, sukses menuju pokok yang mau digali. Bisa menumbuhkan kegelian membaca lanjutnya. Lezat. Tanpa typo.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas masukannya. Sangat menginspirasi.πŸ™

      Hapus
  5. Bunda gisya..selalu mantabz tulisannya...
    Mampr juga bunda

    https://aidaborneo12.wordpress.com/2021/02/05/prinsip-ide-dalam-menulis/

    BalasHapus
  6. Mantap dan semakin keren. Semoga tetap menginspirasi.. Lanjtukan!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Pak Nana atas kunjungan dan motivasinya.

      Hapus
  7. Menjadi penulis memang tidak mudah, tetapi bukan berarti pula tak bisa kita raih. semoga kita semua berhasil ya menaklukan diri sendiri untuk konsisten menulis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin...
      Terima kasih Bu Pipit atas kunjungan dan motivasinya.

      Hapus

Mendisiplinkan Diri dalam Menulis

  Manusia diciptakan dengan menyandang predikat sebagai makhluk yang paling sempurna. Tetapi kesempurnaan yang kita bawa tidak lekas membawa...