Senin, 25 Januari 2021

Teknik Membuat Buku dari Kumpulan Resume

 


Senin, 25 Januari 2021 kembali saya mengikuti kelas Belajar Menulis bersama Omjay. Hari ini sampai juga pada pertemuan ke 10. Tidak terasa separuh perjalanan sudah saya tempuh. Alhamdulillah tarian lentik jari-jemari pada keyboard tak terasa sampai pada penyelesaian resume yang ke 10. Alhamdulillah semoga bisa terus istiqomah untuk mengusir kemalasan dalam menulis. 

Malam ini, Mr. Bams sebagai moderator keceh yang siap menemani narasumber Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd. yang lincah dan super semangat menginspirasi. Narasumber kita adalah Kepala SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS (SMPS MAHIDA) yang hobi menulis meskipun dengan jadwal yang sangat padat. Beliau juga alumni Pelatihan Belajar Menulis gelombang 12 bersama Omjay.

Tema pada pertemuan malam hari ini adalah tema yang saya tunggu-tunggu. Karena dengan tema Teknik Membuat Resume Jadi Buku saya bisa tahu langkah apa yang seharusnya saya lakukan setelah saya mengumpulkan resume dari setiap pertemuan yang saya ikuti. Sebagai pemula saya masih butuh banyak informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan penyusunan buku. 

Setelah mengikuti kelas malam ini, saya jadi tahu apa saja kesalahan yang sering saya lakukan. Misalnya kekeliruan saat membuat resume semua materi yang disampaikan saya copas tanpa saya edit. 





Pertemuan kali ini narasumber akan mengupas tajam bagaimana membuat resume yang baik, dan bagaimana mengumpulkan resume tersebut untuk menjadi buku.

Teknik menulis resume menjadi buku

1.     Mengumpulkan resume dalam file word

Untuk memudahkan kita menyusun naskah buku, hendaknya kita simpan file tugas resume yang akan kita posting di word terlebih dahulu.

Nah, ternyata teknik ini juga belum saya lakukan. Saya lebih sering membuat resume langsung di blog.

2.     Menentukan tema

Untuk menentukan tema, pilihlah tema yang sama untuk bisa dijadikan satu bab.

3.     Membuat TOC (TABLE OF CONTENT)/ Daftar isi

Membuat TOC (Table of Content) atau singkatnya daftar isi. Bisa dibuat berdasarkan dari kumpulan tema yang kita buat.

4.     Mulai mengembangkan TOC

Untuk memulai mengembangkan TOC, kita bahas lebih mendalam isi perbab dan selingi dengan pengalaman pribadi supaya buku terasa hidup.

5.     Review, revisi, dan edit naskah

Jika naskah sudah selesai diketik, baru dilakukan sunting ejaan berdasarkan kitab PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Hal ini untuk meminimalisir typo atau salah ketik.

6.     Lengkapi Sinopsis buku

Sinopsis dibuat  untuk menarik  perhatian pembaca. Jika naskah sudah selasai, mintalah kata pengantar kepada Omjay. Kata sambutan kepada orang terdekat atau orang terpandang.  Jangan lupa profil penulis buku disimpan di halaman paling belakang.

7.     Kirim ke Penerbit

Jika naskah sudah final, segera kirimkan ke penerbit.


Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan saat membuat resume jadi buku

·    Buku kumpulan resume ini kita persepsikan sebagai buku true story. Jadi yang diutamakan adalah cerita pengalaman mengikuti setiap pertemuan. Kalau cerita pengalaman berarti ada kesan-kesan, pendapat pribadi terhadap materi narasumber, dihubungkan dengan pengalaman kita sendiri.

·  Ada satu bab khusus yang membahas awal suka menulis dan pandangan terhadap menulis. Contoh pandangan terhadap menulis : sebelumnya mengira menulis sulit karena mentok tidak ada ide. Setelah ikut pelatihan tercerahkan bahwa jangan nunggu ide, tapi ciptakan ide.

·  Naskah buku resume isinya bukan sekedar copas materi dari narasumber. Yang namanya resume berarti ambil poin-poin penting saja.

·       Resume di blog boleh panjang. Karena ada peserta yang menganggap hampir seluruh isi materi itu penting. Tetapi ketika akan dijadikan naskah buku, harus dibuat lebih ringkas lagi dengan lebih memilih poin-poin penting.

·       Apa saja yang diringkas?

a)  Biodata narasumber tidak usah panjang-panjang. Misalnya prestasinya banyak, ambil satu prestasi aja yang paling "Wah“

b)   Sesi tanya jawab diambil beberapa saja. Daftar pustaka dibuat jika memang ada mengutip dari buku. Kalau isinya full hanya dari narasumber saja, tidak usah.


Demikian materi yang dapat saya resume. Semoga apa yang di sampaikan oleh Bu Aam mampu menjadi motivasi bagi saya dalam menulis sehingga saya mampu menghasilkan karya agar dikenal esok hari. Terima kasih Bu Aam atas ilmunya. 


Menulislah agar hidupmu bermakna, 
menulislah agar hidupmu berwarna, 
menulislah hari ini, agar kau dikenal esok hari.

Salam Literasi.





27 komentar:

  1. MasyaAllah, tulisan yang sistematis, rapi, enak dibacanya. semangat berkarya, semangat menginspirasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas rutinitas kunjungan dan motivasi di blog saya, Pak Miftahul.

      Hapus
  2. Masyaalloh keren bun dan pengembangan idenya luar biasa

    BalasHapus
  3. https://hernisbanah.blogspot.com/2021/01/akankah-karyaku-terbit-bagai-mentari.html
    Monggo kalau berkenan singgah di blog saya

    BalasHapus
  4. Keren resumenya bu..tulisannya mengalir dan tertata rapi..tetap semangat

    BalasHapus
  5. Wah keren Bu, resumenya lengkap dan sempurna. Very good. Lnjutkn 👍🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Pak Nana atas kesetiaan berkunjung & memotivasi.🙏

      Hapus
  6. Balasan
    1. Terima kasih Pak Yuli, masih jauh ketinggalan dengan Bpk.😊🙏

      Hapus
  7. Balasan
    1. Iya Ibu, semangat saling memotivasi & menginspirasi.🙏

      Hapus
  8. Tulisan yang memikat hati, salam literasi, keren banget.

    BalasHapus
  9. Bunda... seneng deh bacanya. Semoga tertular pinter nya deh.

    BalasHapus
  10. Mantap. Terima kasih sudah mengerjakan tugas dengan baik.

    BalasHapus

Mendisiplinkan Diri dalam Menulis

  Manusia diciptakan dengan menyandang predikat sebagai makhluk yang paling sempurna. Tetapi kesempurnaan yang kita bawa tidak lekas membawa...