Senin, 04 Januari 2021

Indahnya Belajar Menulis Bersama Omjay

 Senin, 4 Januari 2021


 Meraih Cita dengan Belajar Menulis 

    Malam ini, Senin 4 Januari 2012 adalah pengalaman pertama yang belum pernah saya ikuti sebelumnya, yaitu saya mengikuti kelas belajar menulis pada gelombang 17 yang diasuh oleh Omjay dan PGRI. Awalnya saya ragu apakah saya bisa mengikuti kegiatan ini sampai selesai atau tidak. Tetapi saya akan mencobanya. Karena kita tidak akan tahu hasilnya, jika kita tidak berani untuk mencobanya. Kegiatan dimulai pada pukul 19.00 WIB dengan dipandu oleh moderator Bu Aam Nurhasanah, S.Pd. Sedangkan narasumbernya adalah Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd. atau lebih akrab disapa Omjay.

    Omjay adalah seorang motivator, trainer, guru blogger Indonesia, founder KSGN, founder kelas menulis PGRI, guru TIK di SMP Labschool Jakarta, sekaligus penulis buku. Mengawali materi, Omjay menyapa terlebih dahulu kepada seluruh guru hebat yang ada di Indonesia. 

Perjalanan menulis Omjay dimulai semenjak Omjay memiliki blog pribadi di internet. Beliau berusaha kuat setiap harinya untuk menulis di blog. Menulis sudah menjadi bagian dalam diri Omjay. Rasanya kalau tidak menulis sehari saja seperti ada yang kurang atau hilang dalam diri beliau. Sampai-sampai beliau mengibaratkan jika tidak menulis dalam sehari saja bagaikan anak kecil yang kehilangan buku tulis karena sedang belajar menulis. Ada kenikmatan tersendiri yang Omjay rasakan ketika beliau menuliskan kalimat demi kalimat ke dalam blognya. Omjay merasa apa yang diketahuinya harus juga diketahui oleh orang lain dengan berbagi (sharing) di dalam blog.

Untuk bisa menulis, menurut Omjay harus membaca buku terlebih dahulu sebanyak-banyaknya. Kebiasaan itu tak terasa sudah menyatu dalam diri Omjay sejak 13 tahun lalu memiliki blog.

Dalam paparannya, Omjay mengatakan bahwa menulis dan membaca adalah dua kegiatan yang tidak dapat dipisahkan. Semua itu berproses yang dimulai dari adanya ide. Ketika ide muncul lekaslah menulis tanpa mengedit terlebih dahulu. Editlah tulisan setelah ide yang ada sudah tersalurkan dengan baik melalui menulis. Jangan ragu dan takut salah. Teruslah menulis, karena dengan menulis akan melatih otak, mata, dan bibir agar bersinergi dengan kedua tangan.

Tak lupa Omjay juga memberikan semangat kepada para guru hebat nasional untuk memiliki motto "Tiada hari tanpa menulis". Jika kita bisa rutin menulis setiap hari 1 lembar atau 1 halaman, maka dalam sebulan kita sudah memiliki 30 buah tulisan. Apalagi bila kita rutin setiap hari dalam setahun, maka tulisan kita akan dapat menjadi sebuah buku asalkan kita fokus dan komitmen dengan materi yang kita tuliskan. 

Omjay juga berbagi pengalamannya yaitu untuk menjadi penulis terkenal harus membiasakan diri menulis setiap hari. Tak ada penulis terkenal yang langsung dikenal hanya satu atau dua kali menulis. Mereka semua mengalami apa yang disebut proses menulis. Rasa malas menulis dan membaca dalam diri harus dihilangkan. Karena tak ada satupun penulis terkenal yang tak rajin membaca dan menulis. 

Dalam paparannya, Omjay juga menyisipkan link blog yang pernah beliau buat. Baik dari blog yang gratis sampai yang berbayar. Sudah banyak buku yang Omjay lahirkan. Tahun 2017, beliau menjadi pemenang ketiga Lomba Inovasi Pembelajaran tingkat nasional kemdikbud dan mendapatkan hadiah belajar ke negara china di tahun 2019, hasilnya beliau bukukan dalam buku Melejitkan keterampilan menulis siswa melalui buku fiksi dan non fiksi. 

Catatan Harian Seorang Guru Blogger, Melejitkan Keterampilan Menulis Siswa, Blogger Ternama (Jadilah Blogger Terkenal di Era Digital dengan Keterampilan Menulis), Menulis Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi adalah karya-karya beliau yang sangat luar biasa. 

Pada masa pandemi ini pun Omjay juga mengeluarkan buku baru ketika beliau menjalani isolasi mandiri ketika dinyatakan positif covid-19. Yaitu "Awas Virus Corona Mengintai Anda" dan karya yang sangat bermanfaat untuk seluruh guru saat masa pandemi yaitu "Agar PJJ Tak Lagi Membosankan". Saat ini beliau juga sedang menyusun buku baru "Kreatif Menulis" dan alhamdulillah sudah mendapatkan kata pengantar dari ibu Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Prof. Dr. Unifah Rosyidi. 

    Dalam kelas belajar menulis, ada juga sesi tanya jawab. Sesi tersebut dipandu oleh moderator ibu Aam. Banyak sekali antusias dari para peserta untuk sharing dengan Omjay. Mungkin jika tidak dibatasi oleh waktu, Omjay akan kelelahan dalam menjawab ribuan pertanyaan. Bahkan bisa-bisa Omjay tidak tidur. Hehehe....

Beberapa pertanyaan dari para peserta diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Ibu Herni Sunarya Banah, Wangon Banyumas Jawa Tengah. Pertanyaan: Bisakah kita menulis tdk satu halaman penuh karena saya baru mencoba mulai menulis dan mudah - mudahan dengan mengikuti diklat ini bisa membangkitkan semangat saya untuk menulis? Jawaban dari Omjay: bisa, saya malah menulis cuma 3 aline saja, alinea pembuka, alinea isi dan alinea penutup
  2. Ibu Dwi Rahmiati dari Bengkulu. Pertanyaan: Assalamualaikum Omjay, Bagaimana cara kita bersikap konsisten pada satu materi dulu, karena terkadang timbul ide baru tapi tidak berkaitan dengan materi sebelumnya? Penjelasan dari Omjay: terima kasih atas pertanyaannya, kalau saya menulis yg ringan ringan saja. Tulislah dari apa yg kita sukai dan kuasai. Anda bisa membaca tulisan di http://kompasiana.com/wijayalabs
  3. Ibu Atik Puspita. Guru sd di kecamatan menganti kab.Gresik. Pertanyaan: Saya sangat ingin sekali bisa menulis, tapi selalu tidak tahu bagaimana harus memulainya. Tema apa yg menarik? Ingin membukukan modul-modul pembelajaran, tetapi sudah banyak hal yang serupa. Akhirnya semua hanya dalam angan-angan saja. Mohon arahannya. Apakah menuliskan pengalaman mengajar sudah dianggap sebagai materi tulisan? Terima kasih. Jawaban Omjay: kalau saya mah gak pernah mikir terlalu rumit, kerjakan apa yang sudah kita lakukan dan tuliskan apa yang sudah kita kerjakan, makanya adanya WA itu enak, kita bisa menulis setiap hari lewat Wa, sedikit demi sedikit lama lama menjadi bukit kalau kita salin ke blog.
  4. Ibu Ade Indreswari dari SMAN 13 Tangerang. Pertanyaan: Saya menyukai membaca terutama novel. Tapi saya masih belum bisa menuangkan ide-ide cerita yang ada dalam benak saya menjadi sebuah tulisan. Pertanyaannya : bagaimana caranya memulai menulis? Kriteria apa saja yang harus dimiliki seorang penulis? Terima kasih. Penjelasan Omjay: cara mulai menulis adalah memulai dengan sebuah kata. Ada pembukaan, ada isi cerita, dan ada penutupan cerita, sangat simple sekali. Kalau yang ini harus beli buku Omjay hehehe.
  5. Bapak Miftahul Hadi. Alamat Jogoloyo, Kec. Wonosalam, Kab. Demak, Jawa Tengah. Pertanyaan: Assalamualaikum, Omjay ijin  bertanya, untuk memulai menulis itu kadang saya sudah ada ide, tapi bingung mau mulai darimana, kalaupun bisa, itu bahasanya sering "belibet", jadi bingung dan lucu sendiri bacanya. Minta tips dan triknya dong. Selain rajin membaca tulisan orang lain dan berlatih menulis tiap hari. Jawaban Omjay: Kok sama ya dengan saya. Saya dulu juga begitu. Tips dan triknya menulislah setiap hari dan belajarlah dengan para penulis. 

           Inilah ringkasan materi saya pada pertemuan pertama ini. Mudah-mudahan bisa bermanfaat dan menjadi cambuk khususnya bagi saya sendiri dalam menulis setiap hari. Terima kasih kepada Omjay yang telah memberikan ilmunya kepada saya. Apa yang Omjay sampaikan sangat bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.


8 komentar:

  1. Lengkap sampai ada pertanyaan di dalam resumenya
    Terimakasih sudah memberikan info yg bermanfaat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah....
      Terima kasih, Bapak. Mohon maaf, ini baru tahap belajar. Masih perlu banyak belajar.

      Hapus
  2. Semangat menjadi guru berkarya, resumnya bagus ... lanjutkan ... !!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, semua berkat njenengan Mb. Butuh banyak belajar dari njenengan.🙏

      Hapus
  3. Resumenya yang bagus menjadikan cambuk semangat diri ini untuk belajar dan belajar menulis lagi.

    BalasHapus
  4. Semangat Pak Rofik. Mari menulis bersama-sama.

    BalasHapus

Mendisiplinkan Diri dalam Menulis

  Manusia diciptakan dengan menyandang predikat sebagai makhluk yang paling sempurna. Tetapi kesempurnaan yang kita bawa tidak lekas membawa...