Rabu, 06 Januari 2021

Sabar Tak Terbatas

 


    Hidup adalah pilihan. Bagaimana endingnya tentu tergantung dari nahkoda yang mengemudikannya. Dalam setiap pijakan, kerikil kecil ataupun badai dan topan pasti akan datang menghadang. Semua itu sudah skenario dalam kehidupan. Sutradara yang Maha Agung telah siap dengan skenario yang telah dibuatNya. 

    Langkah kakiku terus ku pijakkan. Menyusuri setiap impian dan kenyataan. Kadang kenangan yang telah ku lalui masih sangat sulit untuk aku lupakan. Ingin sekali ku kembali ke alamku yang dahulu, tapi itu tidak mungkin. Karena berjalan itu melangkah maju, bukan mundur ke belakang. Dalam hati terus dan terus menyemangati diri " Ayo, kamu pasti bisa. Teruslah bersemangat, jangan mudah menyerah. Karena cahaya terang akan segera kamu temukan". Kata-kata itu akan terus teringat saat kejenuhan mulai singgah. 

    Entah kenapa untuk mencoba menjadi orang yang sangat baik itu sulit sekali. Bukan berarti sekarang ini aku sudah menjadi orang yang baik. Aku masih sangat-sangat berusaha untuk menjadi yang lebih baik. Aku masih sangat tertinggal dari pribadi-pribadi yang sangat luar biasa. Berbagai teladan dari beliau-beliau sudah aku kumpulkan tetapi belum semua bisa aku lakukan. 

    Dalam kehidupan aku sering menemukan bermacam sandungan yang tidak sesuai dengan keinginanku. Aku berusaha untuk berdamai dengan hal itu. Tapi tak semua mau berjabat tangan denganku. Terkadang hati ini sempat berfikir untuk berontak. Tetapi masih ada cahaya putih yang menghalangi. Cahaya itu selalu menasehati untuk tetap bersabar dan berusaha mengingatkan dengan tujuan awalku yaitu untuk menjadi pribadi yang lebih baik. 

    Orang-orang terdekatku pun selalu berkata hal yang sama. Mereka sering berkata "Bersabarlah karena jalan untuk menuju surga itu memang sangat sulit sekali, ibarat pohon yang semakin tinggi maka akan semakin kencang pula angin yang menerpanya. Penyesalan dan keputusasaan tidak akan mendatangkan apa-apa. Itu hanya akan menjadi penghalang setiap langkah yang akan kita hentakkan". Kata-kata itulah yang selalu menjadi cambukku untuk terus melangkah menatap dan menggapai masa depan yang semakin gemilang. Maju terus pantang mundur.

    Coretan ini bisa terwujud atas inspirasi dari motivator handal yaitu Omjay. "Menulislah tiap hari dan buktikan apa yang akan terjadi". Terima kasih atas segala ilmu dan inspirasinya. Terima kasih pula kepada semua pihak yang telah membantu sehingga saya bisa senantiasa belajar menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Semoga coretan ini bisa bermanfaat. Mohon maaf atas segala hal yang kurang berkenan. 

    

2 komentar:

Mendisiplinkan Diri dalam Menulis

  Manusia diciptakan dengan menyandang predikat sebagai makhluk yang paling sempurna. Tetapi kesempurnaan yang kita bawa tidak lekas membawa...