Kamis, 21 Januari 2021

Tips Menulis dan Menerbitkan Buku ke Penerbit

 


Tips Menulis dan Menerbitkan Buku ke Penerbit

Begitu bersemangatnya Bapak/Ibu guru hebat peserta Pelatihan Belajar Menulis pada gelombang 17 melihat postingan poster yang dikirim oleh Pak Brian Prasetyawan lewat grup WA. Mereka begitu antusias menunggu pertemuan ke 8 dimulai dan bersiap untuk mengikuti pemaparan materi dari narasumber hingga purnanya acara kuliah online Rabu, 20 Januari 2021.

Kembali moderator yang bersahaja membuka acara dengan penuh kelembutan, Bapak Sucipto Ardi atau lebih akrab dengan sapaan Pak Cip mendampingi narasumber yang hebat seorang guru di SMP I Kedungpring Lamongan.

Bapak Mukminin, S.Pd., M.Pd. Lahir di Jombang, 6 Juli 1965. Subhanalloh meskipun usia Cak Inin (Panggilan akrab Bapak Mukminin) sudah tidak muda lagi, tetapi semangat membaca, menulis dan berkarya tak kunjung padam. Bahkan karyanya sudah banyak dinikmati oleh orang banyak. Baik buku solo maupun buku antologi. Beliau juga merupakan pemilik penerbit Kamila Press.

Karya Cak Inin

Tema malam hari ini sangat menggoda sekali, terutama bagi mereka yang memang sudah berniat menerbitkan buku. “Tips Menulis dan Menerbitkan Buku ke Penerbit”.
Cak Inin banyak memberikan tips dalam menulis dan menerbitkan buku baik pada pemaparan materi perkuliahan maupun dalam menjawab pertanyaan peserta.


Bagi penulis pemula, untuk menerbitkan buku diperlukan hal-hal sebagai berikut :
  1. Keberanian dan tekad yang kuat untuk mempublikasikan tulisan dengan harapan berbagi pengalaman.
  2. Berpola pikir bahwa menulis itu mudah. Jangan berkata menulis itu sulit. 
  3. Kenali potensi diri. 
  4. Banyak membaca buku wawasan. 

Bapak/Ibu guru hebat, karena kita memiliki kesibukan yang beragam, sibuk dengan pekerjaan sekolah, pekerjaan rumah, maka kita harus pandai membagi waktu. 

Beberapa tips dari Cak Inin dalam mengatur waktu dalam menulis, diantaranya :
  • Jika mengalami kejadian atau peristiwa segera ambil gambar dengan hp, segera tulislah pokok-pokoknya yang mencakup 5W + 1H,  atau langsung berbicara dan direkam menggunakan hp. 
  • Tentukan waktu yang tepat untuk menulis.
  • Tampilkan tulisan dengan ciri khas gaya sendiri.
  • Jangan membatasi jumlah halaman, mengalir saja, tulislah sebanyak-banyaknya. Jangan menulis sambil mengedit. Tulis saja sampai selesai baru diedit sampai benar-benar bagus sesuai dengan EYD / EBBI.
  • Mempelajari bagaimana buku itu diterbitkan, cara membuat cover, judul yang menarik, dan tujuan  penerbit yang kita inginkan. 
  • Siapkan kata pengantar
  • Daftar Pustaka
  • Biodata penulis
  • Sinopsis untuk cover buku bagian belakang yang berisi inti dari isi buku kita,  kelebihan buku kita dan untuk promosi
  • Jika semua sudah selesai, jadikan 1 file kirim ke penerbit lewat email ataupun WA.

Bapak/Ibu guru yang hebat, perlu diketahui untuk menerbitkan buku kita harus faham terlebih dahulu tentang penerbit apa yang akan kita pilih. Jangan sampai salah memilih penerbit. 
Penerbit buku ada macam :
  1. Penerbit Mayor 
  2. Penerbit Indie. 

Apa perbedaanya? mari kita ikuti uraian berikut ini  : 


1.  Jumlah cetakan

Penerbit mayor  mencetak bukunya secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.

Penerbit indie : hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD (Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WA grup, dll.

2.  Pemilihan naskah yang diterbitkan

Penerbit mayor : 

Naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Tentu saja, menyambung dari poin yang pertama, penerbit mayor mencetak bukunya secara masal 1000 - 3000 eksemplar. Mereka ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima. Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.

Penerbit indie : 

Tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan, tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti kami terbitkan. Kami adalah alternatif baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya.

3.  Profesionalitas

Penerbit mayor : Penerbit mayor tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar mereka.

Penerbit indie : Kami pun profesional, tapi sering disalah artikan. Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di penerbit indie asal-asalan, asal cetak-jadi-jual. Sebagai penulis, harus jeli memilih siapa yang akan jadi penerbit Bapak Ibu dan Saudara-saudara. Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah Cover kurang bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper ( kertas coklat halus). Kami jaga mutu Cover bagus cerah mengkilat isi buku kertas cokal halus awet ( bookpapar).

4.  Waktu Penerbitan

Penerbit mayor : 

Pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui. Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.

Penerbit indie :

Tentu berbeda kami akan segera memproses naskah yang kami terima dengan cepat. Dalam hitungan minggu bukumu sudah bisa terbit. Karena memang, kami tidak fokus pada selera pasar yang banyak menuntut ini dan itu. Kami menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga kami tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.

5.  Royalti

Penerbit mayor : 

Kebanyakan penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.

Penerbit indie : 

Umumnya 15-20%  dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat fb, Instagram, wa grup, Twitter, status, dll.

6. Biaya penerbitan

Penerbit mayor : 

Biaya penerbitan gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Seperti yang sudah disebut di atas, penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit. 

Penerbit indie : 

Berbayar sesuai dengan aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang  lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yg diterbitkan tidak sama.



Bapak/Ibu guru hebat, yang sangat berkesan bagi saya adalah pesan Cak Inin diakhir materi,

* Menulis itu mudah,  ayo terus menulis 

* Tiada kata terlambat untuk menulis, tulislah segera apa yang  Anda suka, Anda dengar, Anda lihat, Anda baca dan Anda rasakan untuk berbagi kebaikan ( Cak Inin 2020) 

* Torehkan penamu dari hikmah jejak  kakimu, siapa tahu itu jadi penolongmu ( Cak Inin 2020) 

* Kalau kamu ingin panjang umurmu, maka Menulislah ( Cak Inin 2020) 


Narasumber yang dihadirkan dalam Pelatihan Belajar Menulis bersama Omjay sungguh sangat menginspirasi. Berbagai pengalaman dari narasumber yang memiliki banyak karya ditampilkan. Hal itu dapat menyuntikkan semangat kita khususnya dalam membaca dan menulis sekaligus dapat menambah wawasan dan pengalaman bagi penulis pemula seperti saya. 

Terima kasih kepada Bapak Mukminin atas segala ilmunya, semoga kami peserta pelatihan gelombang 17, khususnya saya pribadi bisa mengikuti jejak Cak Inin hingga mampu memiliki karya sendiri yang dapat bermanfaat untuk orang lain.


Salam literasi. 



19 komentar:

  1. Singkat, padat, dan jelas...tetap semangat bu...

    BalasHapus
  2. Mantaaap bunda Gisyaa... terus menulis dan menginspirasi..

    BalasHapus
  3. Wah bunda selalu menginspirasi. Sehat terus ya bun...

    BalasHapus
  4. Sukses ya..
    Tulisannya tersusun rapi dan mudah di pahami

    BalasHapus
  5. Oh terima kasih tugas dikerjakan dg bagus. Joz resumnya.
    Lanjut menulis, menulis, menulis dan membaca

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Cakinin,🙏
      Mohon doanya semoga bisa istiqomah.🤲

      Hapus
  6. Rapi padat berisi resumenya bunda semangat moga sehat selalu aamiin3

    BalasHapus
  7. MasyaAllah, tulisan yang mantap, enak dibacanya. semangat berkarya, semangat menginspirasi

    BalasHapus
  8. Waaaahhh benar mantap, lengkap, sempurna dan rapih tulisannya. Lanjutkan!

    BalasHapus
  9. oke mantap bu. mari belajr bersama

    BalasHapus

Mendisiplinkan Diri dalam Menulis

  Manusia diciptakan dengan menyandang predikat sebagai makhluk yang paling sempurna. Tetapi kesempurnaan yang kita bawa tidak lekas membawa...